Kamis, 14 Januari 2016

Kenapa saya membuat Mesjid.
Adanya sarana medsos jelas mempermudah sharing. Saya putuskan untuk menulisnya disini (yg akan diposting di blog saya #my waypoint# http://mywpoint.blogspot.co.id/ )

Semoga bisa menginspirasi dan belajar dari kesalahan kesalahan yang saya buat.

Usia saya sekarang atau tepatnya Desember tahun lalu sudah 56 eh 65 tahun. sudah dapat bonus. Kata orang sudah bau tanah.
Hobi kami berdua ... membangun rumah. Kata maitua mungkin karena kita dulu miskin ya. Adiknya banyak dan selalu pindah pindah alamat (sampai pacarnya bingung ganti ganti terus alamat dan... tidak pernah ngasih tahu).
Setelah menikah, memang karena kami tidak pandai bisnis. Uang yang ditabung umumnya dibelikan property.
Sekarang setelah beranak pinak dan semua anak anak sudah mempunyai rumah sendiri, apalagi yg harus dibangun kalau bukan Mesjid. Kami rasa sudah sepantasnya. Meskipun belum tahu dananya darimana. Tenang aja kan ada BigBoss diatas sana.
Masyarakat di Ciseke Sukaraja juga menginginkan adanya Masjid yang cukup besar.

Lokasi:
Tanah milik kami yg dipinggir jalan hanya 400 meter. Kebetulan Adik Istri mempunyai tanah 700m yang bersebelahan.
Ahirnya kami bersepakat untuk tukar guling, sehingga tanah untuk Mesjid menjadi total 1100m2.

Dana:
Bicara soal dana, ada tawaran dari Arab. Kalau nggak salah jumlahnya 1,5M. Memang ada panitianya. Kami bilang ya silahkan saja diurus kalau memang ada dan bisa.

Ternyata dana dari Arab ada maunya:
1. Nama harus dari mereka
2. Gambar harus dari mereka
3. Tanah harus sudah diwakafkan ke Ulama setempat.

Komentar kami:
1. Soal nama oke lah.
2. Wah gimana nih gambarnya kok nggak sreg dengan keinginan kita yg minimalis.
3. Pengalaman kami mewakafkan, urusannya kelanjutannya yang dirisaukan. Karena banyak penerima Wakaf nggak amanah.

Kesimpulan dan keputusan terahir:
Masa kita mau ngasi kue sama Bos, yang bikin orang lain. Kuenya jelek lagi. Kue kita kan biar jelek buatan kita.
Kenapa harus pusing soal dana. Yang penting ada niat dan kemauan. Pasti ada jalan keluar.

Kebetulan ada jalan keluar..... ogut mau permisi dulu.
Mau nyangkul dulu nih, ada order baru. Doakan ya berhasil. Kesian Crew banyak yg nganggur.

9 April 2015 

Pelaut naik haji.
Tentu sudah banyak pelaut naik haji. Tulisan ini menceritakan pengalaman saya naik haji pertama Kali. Tahun itu 1999. Jaman krismon. Kenapa saya justru memilih waktu itu. Jelas itu bukan pilihan saya. Tetapi kesempatan yg diberikan kepada saya.
,....... Disambung nanti ya......

Pelaut naik haji bag.2
Thn 1995 sy rencana menjual Rumah di Bandung. Sdh diniatkan akan dipakai untuk naik haji berdua. Saat itu ongkos naik haji sekitar rp.15 juta. Sejalan dengan waktu, ditempat saya bekerja, pt sampet Ada program haji abidin. Haji atas biaya Dinas. Ahirnya Rumah terjual. Tetapi niat ke Tanah suci diurungkan mengharap dapat haji abidin. APA yang terjadi? Sisa Pembayaran penjualan Rumah sebesar 30juta tidak dibayarkan oleh perantara Rumah yg kebetulan saudara sendiri. Prosesnya tidak perlu dijelaskan. Yang jelas kalau sdh niat, jangan inkar janji.
..... Bobo dulu ah.

Pelaut naik haji bag.3
Tahun 99 saya mendapat bonus prestasi dari kantor. Dicukupkan, cukuplah untuk naik haji berdua. Sayang Karena krismon, biaya haji menjadi sekitar rp25juta. Bonus hanya cukup untuk satu orang saja. Selain itu saya ragu Karena saya merasa ilmu agama saya belum mencukupi. Ternyata Ada teman baik menyemangati. Ayo kita naik haji bareng2. Kebetulan pendaftaran haji diperpanjang. Mendengar saya kekurangan Dana untuk naik haji, ahirnya Ada keluarga membantu meminjamkan uang nya. Hari terahir pendaftaran.... Saya mendaftar naik haji berdua dengan mantAn pacar. 
......... Istirahat dulu ya.... Ngetik di hape pegel

Pelaut naik haji bag.4
Urusan daftar beres Dan bisa berangkat. Mencari bimbingan haji yg susah. Umumnya sdh tutup. Kebetulan tetangga , pensiunan polisi, berhasil mengikutkan kami ke rombongan polisi. Ya betul APA yang anda pikirkan. Selama perjalanan ibadah haji Ada saja halangan dengan bis yg kami kendarai. Yg paling seru saat mengambil Batu utk lempar jumroh. Bis berhenti ditengah jalan. Entah mengapa bis jalan Karena katanya tidak boleh berhenti ditempat tersebut. Setelah Tiba di Mina baru kami sadar beberapa anggauta tertinggal, termasuk petinggi polri yang menjadi kepala rombongan. Mereka sampai juga di Mina setelah jalan Dan mendapatkan tumpangan diatas kap Mobil. 
,............. Diteruskan setelah sy ambil Sim dikomdak
11 April 2015

Riwayat gedung tenaga baru
Terima kasih mau menunggu. Saya cerita soal gedung saja dulu. Siapa sih yg nggak mau kantor dipinggir jalan. Pada saat yg bersamaan ada keinginan anak saya untuk belajar di jerman. Tentunya sebagai orang tua tidak ingin mengecewakan . syarat belajar ke jerman, harus bisa berbahasa jerman. Biaya sekolahnya sendiri gratis. Jadi saya katakan : Silahkan belajar ke Jerman asal lulus tes bahasa Jerman. Ternyata lulus Dan bisa berangkat. Tanah di klender total luasnya sekitar 440m2. Harga pada saat itu rp1juta permeter. Saya tanya kan bisa dibeli setengahnya. Ternyata bisa. Ahirnya saja jual Rumah terahir kami di Bandung. Pas untuk membayar setengah Dari Tanah di klender. Saat yg menegangkan ketika kami harus mengurus visa belajar ke Jerman. Ada aturan harus mempunyai deposito/rekening sekitar rp70juta saat itu sebagai jaminan. Sedangkan uang yg Ada hanya cukup utk melunasi pembelian Tanah. Sambil menunggu surat2 Tanah selesai, uang sisa dipakai untuk jaminan visa.
Hari penentuanpun Tiba. Menghadap kedutaan jerman. Didepan kami Ada pemilik beberapa kontrak2an rumah. Semua surat2 kontrak nya dibawa. Eh petugas kedutaan (keliatannya sih udah nenek2) tetap tidak menerima alasan penghasilan Dari kontrak an Dan memutusksn tabungan harus dibekukan alias TDK boleh diambil sebagai jaminan. Melihat hal INI kami hanya bisa berdoa. Kalau sampai dibekukan, sisa pembelian Tanah mau dibayar pakai APA?...... Daun pisang?
Ahirnya kami dipanggil. Ibu komisaris dengan pedenya mengeluarkan semua Surat Surat penunjukkan crewing agreement. Semua nya dgn prinsipal asing Dan dalam usd. Kalau tidak salah baru Ada dua. Qshipping Dan thome. Si nenek staff kedutaan tidak banyak bicara. Raut mukanya daftar daftar saja. Ibu komisaris tipikal IBU2 Indonesia terus saja bicara. Tahu tahu nggak hujan nggak angin...... Formulir dicap...... Langsung visa disetujui Dan tabungan tidak perlu ditahan. Kami langsung sujud syukur didepan loket kedutaan. Begitu Surat Tanah beres... Langsung kami lunasi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui. INI salah satu keberkahan yg kami rasakan setelah naik haji.
....... Berkah berikutnya setelah bobo siang ya..........

Riwayat gedung tenaga baru bag.2
Anak sudah berangkat ke jerman. Tanah sepotong sudah terbeli. Dalam rangka mengurus imb kami baru tahu bahwa ternyata Tanah tersebut akan dipotong jalan. Waduh gimana nih. Beli nya Dari haji ya percaya saja. Biasanya kami begitu teliti. Ahirnya kami sadar. INI jalan terbaik. Mau nanti dibongkar terserah. Mungkin kalau bos diatas bisa bicara kaya kita.... " eh elo Koboy... Mau nyari Tanah murah pinggir jalan... Dimana lagi sejuta semeter . udah gua kasi yg terbaik kelees."
Tahun berikutnya, Tanah yg tinggal sepotong ditawarkan kembali. Kali INI kami sampaikan masalah status Tanah tersebut. Ahirnya deal jadi 800rb permeter. Kami berhasil mendapatkan Dana Dari bank untuk membeli sisa Tanah tersebut dengan kredit.
.....
Kapan kapan kita cerita jeger klender lawan p2k
12 April 2015

Rumah Antapani.
Rumah yg sejak dibangun tidak pernah ditempati. INI adalah Rumah terahir di Bandung yang dibeli Dari gaji pelaut. Dapatnya juga Susah. Masalahnya sama, nggak Ada yg mau ngasi kredit sama pelaut. Nanya ke developer juga jawabannya sold out. Tapi kalau memang sudah rejeki ya hasil juga. Penuh perjuangan. Pas naik dikapal Ada berita dari tetangga tersedia sisa tiga unit. Tapi harus diambil semua. Mulailah si Olive nyari akal. Tetangga katakankah Lina punya Bibi sebut saja Ani. Tiga unit ahirnya diambil si olive alias ny.budiman, Bu Lina Dan Bu Ani.
Bu Ani sibuk dgn kerjaannya Dan mempercayakan semua sama sdrnya yaitu Lina. Dia banyak uang nya Dan DP dibayar lunas. Ibu BUDI yg duit nya cekak Karena sy baru naik , Cari akal gimana Cara bayar DP. Sepakatlah berdua memakai uang DP Bu Ani sebagai panjar DP Tiga unit. Berdua mengulur waktu kalau ditanya bu Ani mana Surat pelunasan DP.
...... Developernya pusing diterusin nanti ya.... Udah ditunggu bis ke jedah.
Rumah Antapani bag.2
Bagaimana developer nggak pusing.... DP semua nya baru lunas setelah hampir 12 bulan. Nyonya terpaksa dimasukkan jadi karyawati PT nya Bu Lina.
Rumah 3 unit dibagi rata. Kalau Dari jalan Rumah IBU Lina ditengah agar neutral berapa disamping Rumah Bu Ani saudaranya. Pada saat pertama Kali Bu Ani datang melihat rumahnya, dia terkejut, kenapa didepan rumahnya Ada tiang listrik? Pertama kami melihat ketiga unit tersebut memang listrik Dan tiangnya belum terpasang. Kami tidak bisa mengganti unit Karena sudah akad kredit. Kalau dipikir kesian juga Bu Ani udah duit nya dipake DP rame2 eh rumahnya dapat bonus tiang listrik.
Rumah Antapani Rumah pertama Nyonya merangkap jadi Kontraktor. Galakan kontraktornya ya. Bisa aja bilang jangan dulu turun Karena mau ganti Lantai.
Rumah saya lantainya MurMer bukannya Marmer Karena memang beli marmer sisa2 potongan. Kesian tukangnya harus pasang marmer kaya mosaik. Yang penting marmer yang murah meriah.
Rumah dijalan semarang no.14 Antapani memang barokah. Belum selesai sudah Ada yang ingin kontrak. Bule lagi. Bule kere ngajar di Bandung.
Pada saat Dijual untuk membeli tanah Klender, Antapani sudah berkembang. Mengalahkan harga Rumah di Margahayu raya.
Kami bukan ahli usaha atau bisnis. Nyonya menyimpan uangnya di Tanah. Saudaranya berkomentar : bilang nggak punya uang tapi beli Tanah melulu. Atau kalau lagi Bangun Rumah komentarnya: eh elo yg bikin Rumah koq kita yg ikut repot (dipinjemin duit Buat nalangin bahan bangunan).
Rumah Antapani tinggal kenangan. Meskipun tidak sempat menempati, kami menikmati setiap menit Dari prosesnya.
Ibu Lina yg cantik Dan baik Hati sudah tiada.
Ibu Ani menikmati pensiun bersama tiang listrik nya. Paling tidak merasa a man Karena tiap malam dipukul hansip yang keliling.
Salam hangat Dari jedah airport

Selasa, 12 Januari 2016

Status FB 01/okt/2015

Bisnis...mringis
Angka wiraswastawan di Indonesia masih sangat kecil. Itu kata survey. Buktinya masih banyak yg mau jadi pns daripada dagang. Jokenya....kalo semua jd pedagang siapa yg beli.
Dilain pihak, kemajuan teknologi khususnya bidang t.i. memudahkan kita berdagang dgn jualan online.
Apapun bentuknya, wiraswasta bagus utk dipelajari dicoba. Apalagi utk pelaut. Juga neng olive. Ya istilahnya manjang manjangin kiriman misua...
Kisah nyata ini ditulis dari pengalaman pribadi. Semoga bisa menjadi inspirasi buat semua.
Sebelum sy mulai, biar semangat nulisnya...tolong absennya dulu dong. Silahkan komen atau bertanya. Anggap sj si abah lg cerita. Tp yg nyimak nggak lagi on duty kan?
Yu diabsen dulu....
( si abah mau bikin .....kopi cucu dulu)

Mringis part one.
Seperti pernah diceritakan. Kami menikah thn.77. Usia 27thn. Lagi lucu lucunya. Neng olive apalagi. Pokoknya dunia milik kami berdua. Saat menulis kalimat ini, hati kembali deg degan. Persis kalo kita mau ketemuan disimpang jalan. (dulu belon ada mall kelez).
Pengalaman si abah dlm hal wiraswasta alias dagang ya kecil kecilan saja. Istilahnya jual baju beli roko. Ini pelajaran bagus juga. Belajar tahu cara nyari duit. Paling tidak kan halal.
Jaman smp jd pramuka juga hal ini dilatih. Regu kami disuruh cari uang dengan menjual jasa. Cari rumah , memperkenalkan diri, kemudian kami boleh disuruh bekerja apa saja untuk mendapatkan sumbangan.
Waktu esema ngambil jaket utk dijual kredit. Ya jumlahnya nggak banyak. Cukup buat traktir baso.
Eh si abah nyrocos cerita terus ada yg monitor nggak ?
Mringis part two
Neng olive rada serius bisnisnya. Maklum anak pertama dari keluarga kesebelasan wanita alias KB (keluarga besar) jadi tumpuan keluarga. Modalnya ya kepercayaan saja. Alias modal dengkul. Pelajaran pertama dan utama dalam bisnis dan juga menjalani hidup dan kehidupan ini adalah "jujur" dgn segala embel2nya.
Setelah perkawinan semua harta benda jadi milik bersama. Modal kita berdua cuma CD. Oh ya waktu itu mah blm ada CD ya.
Lima tahun pertama pernikahan kami tinggal di perum mertua indah.
Nggak banyak kegiatan bisnis. Gaji si abah dibagi tiga biar adil. Bagian neng olive dibeliin mas.
Iseng iseng buka salon dirumah. Lumayan rame. Tapi begitu krucil hadir dan kami pindah ke komplek margahayu raya permai, salon ditutup.
Dirumah baru si abah buka warung. Bikinnya di garasi karena blm ada mobilnya.
Lumayan laku. Soalnya servis memuaskan. Jadi tempat gosip ibu2. Tapi banyak juga yg ngutang. Eh yg ngutang kalo ditagih lebih galak dari yg punya toko. Ada satu yg bilang.... Saya ini SH masa nggak percaya..... Pantes pengacara nggak boleh ngambil kredit (kata aturannya aldira lho).
Sangking sibuk kita dibantuin asisten. Rajin bener tuh anak lelaki. Belanja juga jalan kaki. Tapi lama lama kok uang yg masuk nggak sebanding dgn barang yg terjual. Ternyata kita dikibulin. Belanja bukannya jalan kaki tapi pura pura saja. Naik beca, turun agak jauh baru jalan.....dasar. Pelajaran kedua: jangan mudah mempercayai orang.
Cape juga ngetiknya bro......
Tukang pijat nggak dateng2. ...
Ayo dong disambil .... Eh dimaam pisgornya

Mringis part three
Cerita soal manjang manjangin duit. Karena ibu ogut bidan, tinggal dekat pasar kosambi, banyak pasiennya orang pasar.
Dari pergaulan itu kami ahirnya banyak mengenal kehidupan pasar. Masukin plastik untuk bungkus dll. Pokonya kalo jaman sekarang palugada deh. Apa lu perlu gua ada. Jualannya kredit. Kalau sekarang bisnis OnLine. Dulu Bisnis OnGang alias keluar masuk gang pasar.
Yang namanya pelaut kan terkenal banyak duit (kalo baru turun). Jadi ada juga yg suka pinjam modal. Bukan usaha serius karena kami nggak mau masuk usaha yg nggak ada kerja atau nggak cape. Apalagi riba. Hanya utk yg kami kenal. Model bagi hasil. Yang terahir dgn tukang telur. Usaha cukup lancar. Dia minta nambah, kami tolak karena memang duitnya nggak ada. Juga ada pepatah "jangan taruh telur disatu tempat".
Kami sarankan utk pinjam ke bank saja. Entah kenapa satu saat tukang telur sdh sulit dihubungi krn sdh tdk jualan dipasar. Ahir kami putuskan untuk menarik modal. Saat ketemuan ahirnya disepakati uang kami diganti dgn sebidang tanah. Pada saat kami meninjau tanah tersebut, kami baru tahu dari tetangganya kalu rumah tukang telur sudah disita bank. Rupanya dia jadi juga pinjam ke bank dan lebih pintar dari saya. Dasar pin bo. Alias pintar2 bodo. Tampang culun otak brilyun. Uang modal kembali hanya setengahnya karena waktu tanah mau dijual hanya ada yg minat separuh. Kalo nggak salah hanya 300m2 saja. Ahirnya kami putusksn sisanya dihibahkan utk musholla.
Sejak itu kami sdh tidak mau main uang lagi. Biarpun menghindari yg namanya riba...urusannya banyak ribetnya.
Urusan perkreditan juga distop. Karena kalo dipasar mereka butuhnya modal kerja bukan barang. Otaknya cemerlang. Arisan barang tapi barangnya langsung dijual biar dpt uang. Kalau mereka nggak ngangsur.....dan barangnya mau disita... Barangnya udah kabur entah kemana. Ahirnya kita mundur teratur.
Si abah juga mau tidur.
Kalau banyak yg mendekur tapi minat dengerin kelanjutannya.... Ya silahkan komen biar si abah begadang..... Eh nggak ah. Jaga kesehatan. Kurang tidur harus dibayar dgn tidur bukan dengan pil kuat tidur.

Mringis part opat
Menulis juga ada emudnya. Alias ada datang waktu pengennyah.
Keliatannya si abah lg ngebet nulis. Atau mungkin akibat epek samping udah jarang disamping.
Sebelon tambah ngaco. Kita selesaikan saja cerita soal Bisnis...mringis, dengan satu kesimpulan. Hasil survey, jajak pendapat, kaki terinjak. Kepala kadupak dari taon 1977 sd 2015:
Silahkan coba berbisnis. Kalo bisa bisnis berdua bini aza deh. Resikonya paling kebaWa sampe ketempat tidur. Pelajari dengan baik jenis usahanya. Mulailah dr yg kecil. Kecuali usaha dibidang yg sdh anda kuasai. Jangan sampai cuma bisa nyetir bajay mau nyetir boing.
Ingat modal dasar kita .... Nggak perlu pinjam dari bank....JUJUR.
Neng Olive biasanya lebih sensitip dari kita. Manfaatkan dan minta pendapatnya. Jadilah tim yg baik. Saling pijat setelah dagang OnGang.
Saling terbuka dalam kebersamaan dalam hutang piutang.
Kalau kesimpulan ini membingungkan berarti memang sayah nggak bisa jadi propesor kaya kang Darwanto Gitokarsono. Jadi harus tahu diri. Cukup bangun unipersitas dan gaji propesional utk mengerjakannya.
Berhubung sarapan telah tiba ditempat tidur. Saya tutup sampai disini.
Tidak enak ? Syukuri saja.
Anda akan merasa lebih enak kalau pernah merasa tidak enak.
Have a nice day.
Sodong Riverside
Time stamp 05.40



Hari ini, Rabu 13 Januari 2016. Saya terketuk untuk kembali membuat Blog . Saya mencoba membuka blog lama PELAUT GOBLOG tetapi susah untuk diakses. Mungkin karena memang sudah terlalu lama atau saya yang gaptek nggak tahu caranya.
Tanpa sengaja, ternyata hari ini tanggal 13. Angka pavorit saya. Kenapa favorit ? Karena saya mau melawar mistik yang mengatakan 13 angka sial.

Kebutuhan saya akan Blog, lebih jarena apa apa yang selama ini ada di status FB agak sulit untuk di recall kembali. Kalau disini menurut saya akan mudah untuk dibaca kembali.

Semoga blog ini bermanfaat buat siapa saja yang membaca,